Quotes of The Day


Jumat, 19 November 2010

Bencana pada masa Rasulullah SAW - Untuk Kita Renungkan dan Sikapi Bersama






Orang zaman sekarang mensikapi bencana yang terpikir pertama olehnya, adalah mencari penyebab nya, terlalu sedikit yang berpikir bahwa itu adalah kuasa Allah. Memang sudah menjadi sunatullah bahwa setiap kejadian, Allah akan datangkan dahulu sebab nya. Jadi Sebab juga Allah yang ciptakan. Akan tetapi Allah juga ciptakan kejadian khawariqul a'dah, atau kejadian yang diluar kebiasaan. Seperti Nabi Isa terlahir tanpa ayah, dan Nabi Ibrahim tidak tebakar api, yang dengannya Allah ingin menunjukan kuasa Nya, tanpa melalui sebab yang biasa terjadi.

Di zaman Rasulullah saw pernah juga terjadi gempa, seperti sekarang ini yang sering terjadi. Saat itu Baginda berada di atas Gunung Tsabir bersama ketiga Sahabat utama, yaitu Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar dan Sayyidina Utsman.

Dari Utsman bin Affan berkata:

“Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang

ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.”HR :Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya.

Dengan perkataan Baginda tersebut tiba-tiba saja gempa berhenti. Baginda hanya menyebut bahwa di atas Gunung Tsabir ada Baginda Rasulullah, seseorang yang bergelar Ash-Shiddiq dan 2 orang yang nantinya mati syahid.


==================================================================================
Gempa juga tercatat pernah terjadi di Masa kekhilafahan Umar, sebagaimana yang disampaikan dalam riwayat Ibnu Abid Dun-ya dalam Manaqib Umar. Madinah sebagai pusat pemerintahan kembali berguncang. Umar menempelkan tangannya ke tanah dan berkata kepada bumi, “Ada apa denganmu?” Dan inilah pernyataan sang pemimpin tertinggi negeri muslim itu kepada masyarakat pasca gempa,

“Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika terjadi gempa susulan, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!”

Kembali, generasi terbaik itu mengajarkan ilmu mulia bahwa gempa terjadi karena dosa yang dilakukan oleh masyarakat. Umar dengan tegas menyatakan itu. Lebih tegas lagi saat dia bersumpah bahwa jika terjadi gempa susulan, Umar akan meninggalkan Madinah. Karena itu artinya dosa kembali dikerjakan dan tidak kunjung ditaubati.

Gempa di Mata Ka’ab bin Malik radhiallahu anhu

Shahabat Ka’ab bin Malik mempunyai pendapat yang mirip dengan Umar bin Khattabh. Inilah pernyataan lengkapnya tentang gempa,

“Tidaklah bumi berguncang kecuali karena ada maksiat-maksiat yang dilakukan di atasnya. Bumi gemetar karena takut Rab nya azza wajalla melihatnya.”

Ka’ab menyebut bahwa guncangan bumi adalah bentuk gemetarannya bumi karena takut kepada Allah yang Maha Melihat kemaksiatan dilakukan di atas bumi-Nya.

Gempa di Mata Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha

Inilah pelajaran yang diberikan oleh guru besar para shahabat dan tabi’in sepeninggal Nabi selama 47 tahun; Aisyah istri Nabi, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya al-Jawabul Kafi.

Suatu saat Anas bin Malik bersama seseorang lainnya mendatangi Aisyah. Orang yang bersama Anas itu bertanya kepada Aisyah: Wahai Ummul Mukminin jelaskan kepadaku tentang gempa.

Aisyah menjelaskan,

“Jika mereka telah menghalalkan zina, meminum khamar dan memainkan musik. Allah azza wajalla murka di langit-Nya dan berfirman kepada bumi: guncanglah mereka. Jika mereka taubat dan meninggalkan (dosa), atau jika tidak, Dia akan menghancurkan mereka.

Orang itu bertanya kembali: Wahai Ummul Mukminin, apakah itu adzab bagi mereka?

Aisyah menjawab, “Nasehat dan rahmat bagi mukminin. Adzab dan kemurkaan bagi kafirin.”

Anas berkata: Tidak ada perkataan setelah perkataan Rasul yang paling mendatangkan kegembiraan bagiku melainkan perkataan ini.



==================================================================================
Lain lagi yang terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Ketika Mesir sudah di bawah Islam, maka Khalifah menunjuk Sayyidina Amru bin 'Ash sebagai Gubernur Mesir. Di hari pertama (dalam sistem penanggalan Mesir waktu itu) pada bulan itu, datanglah orang-orang menemui Gubernur. Juru bicara mereka berkata:

“Wahai Amirul mukminin, Sungai Nil di tempat kami punya kebiasaan tidak mau mengalirkan air kecuali permintaannya dipenuhi.”

“Apa permintaannya?” tanya Sayyidina Amru bin ‘Ash.

“Kalau sudah tanggal 11 bulan ini, kami biasa mencari seorang anak gadis. Setelah kami menjadikan kedua orang tuanya senang dan redha, maka kami menyuruh gadis itu berdandan dan berhias secantik mungkin. Lalu kami melemparnya ke Sungai Nil sebagai tumbal,” papar mereka.

Kemudian Sayyidina Amru bin ‘Ash memotong, “perbuatan itu dilarang oleh Islam dan Islam melenyapkan ajaran buruk sebelumnya.”

Karena merasa tidak ada solusi, para penduduk Mesir yang menetap di sekitar Sungai Nil memutuskan untuk menetap sementara seperti biasa. Bila air Sungai Nil tidak mengalir, mereka berencana pindah ke wilayah lain.

Melihat keadaan itu, Sayyidina Amru bin ‘Ash mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah. Gubernur Mesir itu melaporkan peristiwa yang dihadapinya dan meminta nasihat kepada Khalifah Umar apa yang mesti ia lakukan.

Khalifah Umar membalas surat Sayyidina Amru. Dalam suratnya Khalifah menulis, “Tindakanmu benar. Islam memang menghapus kebiasaan buruk sebelumnya. Aku telah mengirim kertas khusus untuk engkau lempar ke Sungai Nil.”

Surat Khalifah sampai ke tangan Gubernur Amru. Sayyidina Amru membaca isi surat khusus yang ditulis Khlalifah untuk Sungai Nil. “Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin untuk Nil penduduk Mesir. Amma ba’du. Jika engkau mengalir karena kemauanmu, janganlah engkau mengalir. Tetapi bila engkau mengalir karena diperintah oleh Allah, maka aku meminta kepada Allah Yang Mahaesa lagi Maha Perkasa agar menjadikanmu mengalir.”

Kertas itu dilempar Gubernur Amru bin ‘Ash ke Sungai Nil sehari sebelum hari raya Nasrani. Saat itu penduduk Mesir tengah bersiap-siap pindah ke negeri lain karena Sungai Nil yang menjadi sumber penghidupan mereka berhenti mengalirkan air.

Setelah surat Khalifah dilempar, keesokan harinya, di pagi hari di hari raya Nasrani, air Sungai Nil telah mengalir dengan ketinggian 7 meter lebih, hanya dalam waktu semalam. Sejak itu adat buruk masyarakat Mesir melempar tumbal seorang gadis hidup-hidup ke tengah Sungai Nil berhenti.

Peristiwa ini tercatat dalam Tafsir Ibnu Katsir (3/480), Tafsir Al-Qurthubi (13/70-71), Tafsir Fakhrur Razi (21/74-75), Tarikh Al-Khulafa karya Asy-Syuyuti, Thabaqat Asy-Syafi’iyah Al-Kubra karya As-Subkiy, dan kitab-kitab masyhur lainnya.

==================================================================================

Kisah yang ketiga adalah cerita dari Malik bin Dinar tentang cicit Sayyidina Umar bin Khatab, yaitu Sayyidina Umar bin Abdul Aiz. Malik bin Dinar berkisah,“Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah, para pengembala kambing di lereng bukit berkata ‘Siapakah khalifah yang shaleh yang sedang memerintah manusia sekarang ini?’ Lalu orang-orang yang berasal dari kota bertanya:’Darimana kalian mengetahui semua itu?‘ Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya apabila pemerintahan dipegang oleh seorang khalifah yang shaleh, serigala dan singa tidak akan menganggu kambing-kambing kami lagi.”Hasan Al-Qashshar berkata: Aku bekerja sebagai pemerah susu kambing pada pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pada suatu ketika, aku melewati seorang pengembala. Di tengah-tengah gerombolan kambingnya terdapat tiga puluh serigala. Padahal, sebelumnya aku mengira gerombolan anjing karena aku belum pernah melihat serigala. Aku bertanya : “Wahai pengembala, untuk apakah anjing sebanyak ini?:’ Dia menjawab, ‘Wahai anak muda, ini bukan kawanan anjing, melainkan kawanan serigala. ‘Aku berkata: Subhanallah, apakah serigala tidak membahayakan kambing-kambingmu?’ Dia menjawab: ‘Wahai anak muda, apabila kepala sudah sehat, maka badan tidak akan rusak. ‘Pada masa itu adalah masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.’

Kemudian apa yang terjadi ketika Sang Khalifah meninggal:

Musa bin Ayan bercerita, “ ada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, kami mengembalakan kambing bersama serigala pada suatu tempat, demi Allah. Pada suatu malam serigala menyerang seekor kambing kami. Aku bertanya: “Dengan adanya peristiwa ini kami memperkirakan bahwa laki-laki yang shaleh tersebut telah wafat.’ Hammad berkata: “Orang ini dan lainnya juga mengatakan kepadaku bahwa mereka hanya mengira, tetapi besoknya ternyata memang benar bahwa Umar bin Abdul Aziz telah meninggal dunia malam itu”. (Buku Mempertajam Kepekaan Spiritual oleh Muhammad Asy Syahawy).

==================================================================================
Dan Inilah 4 Solusi dari Khalifah Adil...

Umar bin Abdul Aziz yang memerintah tahun 99 H – 101 H dengan prestasi fantastik dalam memakmurkan masyarakatnya hanya dalam 29 itu memberikan solusi terhadap gempa. Hal ini berawal dari gempa yang terjadi di zaman pemerintahannya. Selepas gempa mengguncang, Umar bin Abdul Aziz segera menulis surat instruksi kepada semua jajaran pejabatnya di seluruh negeri kekuasaannya. Dan inilah instruksinya,

“Gempa ini adalah sesuatu yang Allah azza wajalla gunakan untuk menegur hamba-hamba-Nya. Saya telah menulis perintah ke seluruh wilayah agar mereka keluar pada hari yang telah ditentukan pada bulan yang telah ditentukan, siapa yang mempunyai sesuatu maka bershadaqahlah karena Allah berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15)

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), 15. dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Qs. Al-A’la: 14-15)

Dan katakanlah sebagaimana Adam berkata,

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Al-A’raf: 23)

Dan katakanlah sebagaimana Nuh berkata,

وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (Qs. Hud: 47)

Dan katakanlah sebagaimana Yunus berkata,

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (Qs. Al-Anbiya’: 87)

Wallahu a’lam

فاعبتروا يا أولى الأبصار

==================================================================================
Ya Allah....... datangkanlah seorang pemimpin yang dengan karomahnya, bukan saja bisa menyatukan hati-hati manusia, bahkan binatangpun berkasih sayang. Seorang pemimpin yang mengubah dari masyarakat yang penuh huru-hara, perpecahan, tipu-menipu, korupsi, saling tindas menjadi masyarakat yang adil, aman, damai, berkasih sayang di bawah redho Mu.

Ya Allah..... kami sangat merindukan seorang pemimpin, yang kata-katanya ditaati bukan saja oleh manusia, bahkan gunung, bumi dan air pun tunduk dengan titahnya. Seorang pemimpin yang menulis surat, “Wahai lumpur Lapindo berhentilah menyebur”, maka seketika itu juga lumpur berhenti menyembur. Seorang pemimpin yang menghentakkan kaminya dan berkata kepada merapi, “Wahai merapi berhentilah meletus”, maka sejak saat itu merapi tidak pernah meletus lagi. Dan upacara Labuhan yang tiap tahun diadakan di lereng Merapi pun, tidak pernah ada lagi.

Wahai Tuhan ku..... melalui lidah Nabi Mu, Engkau telah berjanji akan mendatangkan seorang pemimpin di akhir zaman ini, yang nama nya seperti nama Nabi Mu, yang nama ibu nya seperti nama Ibu Nabi Mu, nama ayah nya seperti nama ayah Nabi Mu. Yang pemerintahannya dipenuhi keadilan, yang sebelum kepemimpinannya dipenuhi dengan huru-hara. DialahImamul Mahdi Al-Muntadzar

Sumber : saya ucapkan banyak terimakasih buat sumber... http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5923466


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantap bro

Posting Komentar